Thursday, 2 April 2015

Tidur yang dilarang rosulallah

DUA WAKTU TIDUR YANG DILARANG
RASULULLAH **
Tidur menjadi sesuatu yang
esensi dalam kehidupan kita.
Karena dengan tidur, kita menjadi
segar kembali. Tubuh yang lelah,
urat-urat yang mengerut, dan
otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa
meremaja lagi dengan melakukan tidur.
Dalam Islam, semua perbuatan
bisa menjadi ibadah. Begitu pula
tidur, seperti yang dicontohkan
oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun
menyuruh
kita untuk tidur. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang
dianjurkan oleh Rasulullah untuk
tidak dilakukan.
1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh
Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi
radliyallaahu ‘anhu bahwasannya
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
”Ya Allah, berkahilah bagi
ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah
2/752, Ath-Thayalisi halaman 175,
dan Ibnu Hibban 7/122 dengan
sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata
tentang keutamaan awal hari dan
makruhnya menyia-nyiakan
waktu dengan tidur, dimana
beliau berkata :
“Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih –
adalah tidur antara shalat shubuh
dengan terbitnya matahari,
karena waktu itu adalah waktu
yang sangat berharga sekali.
Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai
pemanfaatan waktu tersebut dari
orang-orang shalih, sampai-
sampai walaupun mereka
berjalan sepanjang malam mereka
tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga
matahari terbit. Karena ia adalah
awal hari dan sekaligus sebagai
kuncinya. Ia merupakan waktu
turunnya rizki, adanya
pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan
mengembalikan segala kejadian
hari itu atas kejadian saat yang
mahal tersebut. Maka seyogyanya
tidurnya pada saat seperti itu
seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin
1/459).
2. Tidur Sebelum Shalat Isya’
Diriwayatkan dari Abu Barzah
radlyallaahu ‘anhu :
”Bahwasannya Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam
membenci tidur sebelum shalat
isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan
Muslim 647).
Mayoritas hadits-hadits Nabi
menerangkan makruhnya tidur
sebelum shalat isya’. Oleh sebab
itu At-Tirmidzi (1/314)
mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu
menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan
mengobrol setelahnya. Dan
sebagian ulama’ lainnya memberi
keringanan dalam masalah ini.
Abdullah bin Mubarak
mengatakan : “Kebanyakan
hadits-hadits Nabi melarangnya,
sebagian ulama membolehkan
tidur sebelum shalat isya’ khusus
di bulan Ramadlan saja.” Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata
dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di
antara para ulama melihat adanya
keringanan (yaitu) mengecualikan
bila ada orang yang akan
membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya
bahwa tidurnya tidak sampai
melewatkan waktu shalat.
Pendapat ini juga tepat, karena
kita katakan bahwa alasan
larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu
shalat.”
LIKE & SHARE!
Sekarang anda mempunyai Dua pilihan :
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang
lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik
'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan
Inysaallah mendapat pahala.

No comments:

Speak Your Mind

tas wanita
cincin berlian
Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates